#badan pangan
Explore tagged Tumblr posts
Text
Pemerintah Setop Pemberian Bansos Beras pada Masa Tenang Pemilu
JAKARTA – Pemerintah untuk sementara waktu akan menghentikan pemberian bansos beras 10 Kg kepada para penerimanya menjelang pencoblosan 14 Februari 2024. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi saat dikonfirmasi Suara.com pada Selasa (6/2/2024). “Sedang dipertimbangkan untuk dihentikan sementara dihari tenang tanggal 11 Februari sampai…
View On WordPress
0 notes
Text
Sentimen Publik : Antara Konsumsi Mie Instan atau Inovasi Mie Organik
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi tertinggi urutan kedua setelah negara Cina berkisar 13,270 juta bungkus atau setara 92,4% dari total penduduk di Indonesia (Sindi, 2022).
"Konsumsi mie instan lebih baik tidak lebih dari dua bungkus dalam satu minggu dan tidak dijadikan kebiasaan rutin. Bila ingin mengkonsumsi mie instan sebaiknya diberikan tambahan sayur dan protein seperti telur, ayam, daging serta sumber protein lain. Tidak dianjurkan konsumsi mie instan sebagai lauk atau dimakan hanya dengan nasi karena hanya mengandung karbohidrat saja," pungkas Tri Kurniawati selaku Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya.
"Cara masaknya yang sangat mudah, punya banyak varian rasa, mudah dikreasikan menjadi aneka macam makanan," tutur Samuel.
" Harganya murah meriah, mudah didapatkan dimana-mana. Entah itu di warung dekat rumah hingga supermarket," tambahnya.
Namun, berdasarkan Data kandungan gizi pada salah satu merek mie instan di Indonesia didapatkan hasil bahwa: dalam satu bungkus mie instan ukuran umum (85 gram) mengandung kalori sebesar 380 kkal, 49 gram karbohidrat, 4 gram gula, 7 gram serat, 8 gram protein, dan 21 gram lemak. Sedangkan untuk ukuran mie instan ukuran jumbo (129 gram) didapatkan hasil berupa kandungan : 560 kalori, 80 gram karbohidrat, 13 gram gula, 3 gram serat, 13 gram protein dan 21 gram lemak. Beberapa komponen vitamin dan mineral yang ada meliputo Vitamin A (50%), Vitamin B1 (50%), Vitamin B6 (25%), Vitamin B12 (20%) dan natrium (970 mg) (Zahra et al., 2023).
Menurut Zahra et al., 2023, konsumsi mie instan melebihi batas konsumsi dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang bervariasi sekaligus kelainan fungsi. Hal ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat sederhana, lemak dan natrium yang tinggi. Beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan dari pola konsumsi mie instan secara berlebihan yaitu:
a. gangguan pencernaan, mie instan termasuk jenis makanan yang sulit untuk dicerna oleh tubuh sehingga dapat membuat sistem kerja pada saluran cerna bekerja lebih berat.
b. gangguan ginjal, adanya penumpukan natrium dan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal.
c. obesitas, adanya kandungan kalori yang tinggi mengakibatkan berat badan naik dengan mudah.
d. tekanan darah tinggi, tingginya kandungan natrium dalam garam pada 1 kemasan mie instan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan risiko kardiovaskular. Selain itu, konsumsi natrium per hari tidak boleh lebih dari 2.000-2.400 atau setara dengan 5-6 gram garam.
e. sindrom metabolik, terjadi ketika tubuh terbiasa menerima makanan instan dan kurang menerima sayuran dapat menyebabkan gejala penumpukan lemak pada perut, hipertensi, gula darah tinggi hingga kadar lipid yang tidak normal.
Sumber : Zahra et al., 2023.
Berbicara mengenai inovasi pangan berkelanjutan, mie instan menjadi salah satu produk pangan yang disoroti banyak kalangan untuk dilakukan inovasi melalui fortifikasi. Penambahan bahan dalam inovasi tersebut dapat berupa sayuran, buah-buahan maupun limbah steril dengan nilai gizi yang cukup tinggi. Salah satu inovasi mie organik yang sudah ada di Indonesia adalah mie organik daun kelor dari Desa Buahan.
Mie Kelor Desa Buahan adalah salah satu produk inovatif yang kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Daun kelor dikenal tinggi vitamin A dan berbagai nutrisi lainnya. Mengolah kelor menjadi mie tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik dan lezat tetapi juga memberikan pilihan makanan yang sehat bagi masyarakat," ujar Bupati Sanjaya.
Menurut penelitian Adi et al., 2019, produk mie daun kelor terbukti mengandung vitamin A lebih tinggi dibandingkan produk mie biasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan vitamin A harian anak, mengandung vitamin C dibandingkan produk mie biasa yang tidak mengandung vitamin C, mengandung senyawa bioaktif flavonoid berupa myrecyetin, quercetin dan kaempferol sebagai antioksidan.
Potensi pengembangan mie organik daun kelor memiliki nilai ekonomis dengan cara pemasaran yang beragam salah satunya melalui usaha warung makan.
"Untuk rasanya ini benar-benar enak, ditambah kelornya cukup berasa dan jika dimakan mienya saja sudah enak menurut saya," kata seorang pelanggan Satrio.
Selain itu, penggantian substitusi tepung dengan tepung non gluten dapat menjadi salah satu keunggulan mie organik daun kelor. Namun, salah satu kelemahan mie organik terutama mie organik daun kelor adalah harganya yang relatif dua kali lipat dari harga mie instan di pasar.
Jadi, kalian lebih suka mie yang mana nih? Mie instan dengan harga ramah di kantong atau mie organik demi kesehatan? Yuk, mulai sayangi kesehatan tubuh dimulai dari diri sendiri. Love your self❤
Referensi:
Sindi, A. E. 2022. Preferensi Remaja Terhadal Keputusan Pembelian Mie Instan Korea Berbagai Merek di Kabupaten Sumenep. Jurnal Cemara 19(2).
Adi, A. C., Qonita, R., dan Agnessia, N. A. 2019. The Acceptance and Nutritional Value of Crispy Noodles Supplemented With Moringa Oleifera as a Functional Snack for Children in a Food Insecure Area. Preventive Nutrition and Food Sience, 24(4).
Zahra, A. H., Najwa, H. R., Rihhadatul., dan Aisy. N. 2023. Faktor dan Pengaruh Konsumsi Mie Instan pada Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Multidisiplin 2(3).
7 notes
·
View notes
Text
Kangen Bu Atwin. Satu-satunya dosen yg gaya fashion-nya paling prominent dan elegan, tapi tetep imut (karna badannya kecik). Suka banget kalo beliau udah mulai ngejelasin di kelas, despite badan kecilnya yg aktif ke sama kemari, suaranya tetep lantang. Plus, she was the type yg berbaur ke mahasiswa dan cara menjelaskannya selalu menarik, gak ngebosenin.
Nah, waktu itu beliau pake atasan lengan panjang warna merah, rok hitam span selutut, boots heels sebetis warna hitam. Trus dia bawa coat warna coklat kalo gak salah inget. Ngeliat beliau gitu aja udah berasa di luar negeri aing wkwk.
"You know, this is your body. This is you (sambil nunjuk diri sendiri sambil berdiri). And everything outside you, outside your body, is the world."
Gw lupa ini lagi bahas apaan. Tapi gw selalu ingat potongan kelas beliau ini.
"And sometimes you need to be selfish. It's okay. It's healthy."
Aneh banget ingatan gw. Yg beginian aja diinget, matkul lain yg lebih berfaedah boro-boro 💁🏻♀️ Tapi daa sometimes I feel that we can't choose our memory, can we? Atau sebenernya bisa, tapi yg terkonek dgn perasaan aja? Gatau ah wkwk.
Ingatan lainnya tentang beliau adalah, waktu itu bukan kelas beliau. Tapi dia singgah masuk sebentar dan ngomong sama dosen di dalem, trus pas jalan keluar kelas omongannya kedengeran. Rupanya bahas celana Levi's yg beliau beli di LN, jauh lebih murah ceuna daripada beli di Indo. Eh trus pas udah nyampe di pintu, beliau tetiba bilang gini, "Kalian anak sastra inggris jangan malu-maluin ya. Ini celana Levi's, dibacanya 'livays' bukan 'levis'. Trus legging lagi, please. Jangan sebut 'lejing'. Kalo yg ngomong mah teteh2 di pasar kaget jual lejing gapapa, aih kamu anak sastra inggris ga boleeh. 'Leging' ya? Jangan 'lejing', awas kedengeran sama saya."
😆😆😆
Gue yg kemana-mana nyebut lejing merasa tertoyor. Tapi iya sih, sampe udah kerja pun, temen-temen kerja nyebut fingerprint itu "finjerprin". Padahal harusnya "finggerprin" kan? Mungkin itu karena bahasa Indonesia pengucapannya nyablak dan apa-adanya ya, kalo "-ng" ya dibacanya "-ng", lyke bangau, tangan, pangan. Gak ujuk-ujuk dibaca "banggau" atau "tanggan" like you pronounce the word tango.
Hmm menarik. Ini nih part yg menarik kalo belajar bahasa. Karna melekat sama budaya dan kebiasaan setempat. Even bahasa itu bisa jadi identifikasi suatu era tertentu, kayak penulisan kata "doeloe". Plus, kbbi akan terus berubah isinya seiring jaman. Jadi penasaran ntar generasi anak aing bakal ada kata baru apa lagi yak.
Eh haw emang mau punya anak??
Gw bukan yg update bgt sama bahasa kekinian, bahkan bisa dibilang bodoamat ehe. But, tracing how the world grows and changes itu seru. Terlepas diri sendiri yg masih jalan di tempat, outside my body is evolving. Yeah it does give me mixed feelings, but it's interesting at some points.
Kangen dosen jadi bahas perubahan dunia. Warbiyasa 👏🏻
11 notes
·
View notes
Text
Gerardus Budisatrio Djiwandono adalah seorang politikus asal Indonesia. Ia maju sebagai calon legislatif dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Kalimantan Timur.
Kelahiran: 25 September 1981 (usia 41 tahun), Jakarta
Partai: Partai Gerakan Indonesia Raya
Orang tua: Sudrajad Djiwandono ( Gubernur Bank Indonesia ) dan Bianti Djiwandono (kakak sulung Prabowo Subianto )
Paman: J. Soedjati Djiwandono dan Prabowo Subianto
Jabatan saat ini: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sejak 2017.
Perjalanan Karir :
- Nusantara Energy (Wakil Ditektur Utama)
- Kertas Nusantara (Wakil Direktur Utama)
- Nusantara Pandu Energi (Direktur Utama)
- Kurnia Tidar Abadi (Direktur Utama)
- Satrio Putra Tidar (Komisaris)
- Komisi IV DPR RI Anggota (2017-2019) Wakil Ketua (2019-sekarang)
- Badan Kerjasama Antar Parlemen Anggota (2018)
- Legislasi Undang-undang – Pansus RUU Kewirausahaan Nasional : Kapoksi (2018-2019)
- Badan Musyawarah DPR RI – Anggota (2019-sekarang)
- Fraksi Gerindra DPR RI – Wakil Sekretaris (2019-sekarang)
Riwayat Pendidikan:
-SD : Santa Theresia
-SMP : Sekolah Pelita Harapan
-SMA : Berkshire School, USA
-S1 : Government & International Relation, Clark University, USA
Aspirasi Masyarakat
Guna menyerap aspirasi di wilayah Daerah pemilihan (Dapil) provinsi Kalimantan timur, Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono gencar mengadakan kunjungan ke berbagai pelosok Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Dalam sasaran awal kunjungan reses pertamanya yakni Desa Bukuan. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta tersebut berlangsung di Kantor Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono (tengah) foto bersama para petani dan nelayan di Kelurahan Manggar tepatnya di Kampung Pelangi Teluk Seribu Balikpapan Timur.
Guna menyerap aspirasi di wilayah Daerah pemilihan (Dapil) provinsi Kalimantan timur, Anggota DPR RI G Budisatrio Djiwandono gencar mengadakan kunjungan ke berbagai pelosok Kabupaten dan Kota yang ada di Kaltim. Dalam sasaran awal kunjungan reses pertamanya yakni Desa Bukuan. Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 200 peserta tersebut berlangsung di Kantor Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Rabu (19/7).
Adapun kegiatan diskusi diawalin dengan pertanyaan dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bukuan, Suliah, menyampaikan permohonan dukungan kepada Anggota DPR RI Fraksi Gerindra tersebut terkait program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sehingga dapat mandiri secara pangan di wilayahnya. "Saya rasa program P2L ini sangat tepat di adakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam aneka tanaman sayur kebutuhan," ucapnya.
Sedangkan, Kelompok Tani Bukuan, Edizilah mengungkapkan permintaan bantuan kebutuhan untuk kelompok tani berupa hand tractor atau dryer. Tidak sampai disitu, pihaknya juga mengajukan pengadaan sumur bor atau hal semacam nya dalam penyediaan air bersih. Selain itu, menurutnya permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi apakah adakah jalan keluarnya. Karena biaya pupuk non subsidi hingga sampai hari mencapai harga kisaran Rp 400 ribu per karungnya. Sungguh memberatkan kami sebagai petani. "Saya harap ada solusi dari Pak Budisatrio selaku pejabat perwakilan Kaltim untuk pusat," pintanya.
21-08-2023
2 notes
·
View notes
Text
Esai
sagea dan masa depan ekologi
Anggaplah kita sedang lupa tentang perjuagan mama Aleta baun di Nusa tenggara timur yang berjuang selama Bertahun-tahun untuk menghentikan aktivitas penambangan batu marmer di tempat keramat suku molo. Perusahaan tambang marmer itu beroperasi tanpa konsultasi dengan masyarakat setempat. Perlawanan itu di picu karena di saat aktivitas penambangan di mulai, ada berbagai macam bencana yang melanda masyarakat sekitar.
Akibat dari perusahaan tersebut adalah penggundulan hutan, tanah longsor dan meracuni sungai yang merupakan bahan makanan, minuman, obat dan juga pewarna alam dalam menenun bagi penduduk setempat.
Pada 1990-an Aleta baun bersama tiga wanita lain menggalang dukungan dari desa ke desa, berjalan kaki selama enam jam, ini bukan jarak tempuh yang dekat.
Gerakakan protes yang di lakukan oleh mama Aleta telah mendapatkan balasan kekerasan dari para penambang sehingga mama Aleta dengan terpaksa lari ke hutan bersembunyi dari ancaman pembunuhan. Di tengah-tengah intimidasi Aleta baun tetap mengkampanyekan perlawanan meolak penambangan batu marmer yang sudah berlangsung sejak 1980-an.
Hingga pada 2016 Aleta baun berhasil menggalang ratusan penduduk desa, dengan berjumlah 150 orang yang terdiri dari perempuan dengan gerakan menenun di depan pintu masuk tambang dan menduduki bukit anjaf juga bukit nausus di kaki gunung selama satu tahun. sementara kaum pria membantu dengan mengasuh anak, memasak dan mengirimkan makanan pada kaum wanita yang terus menenun menghalangi aktivitas penambangan, meski ancaman kekerasan dan intimidasi menghampiri setiap saat.
Atau anggaplah kita tidak tahu menahu soal gerakan memeluk pohon di wilayh perbukitan dan pegunungan india yang menggantungkan hidup pada hutan. Hutan menyediakan bahan makanan, pakan ternak, sumberdaya air dan tanah. keselarasan dengan alam sangatlah penting karena hutan adalah segala-galanya bagi mereka.
Perlawanan pun muncul, akibat kendali hutan di ambil alih oleh pemerintah. Gerakan yang di bangun, mulai dengan pembakaran rumah secara sengaja oleh orang-orang dari kumaon dan menjadikan hutan sebagai rumah. karena bagi mereka hutan sudah seperti rumah ibu mereka. pembukaan hutan itu hanya untuk kepentingan komersial sehingga bisa menghilangkan hak-hak tradisional warga tempatan.
Salah satu pelopor gerakan itu adalah chandi prasad bhatt, juga sebagai pekerja sosial yang menganut ajaran Mahatma gandhi yang membangun kemandirian dan kewirausahaan hingga mendirikan usaha kecil dengan memanfaatkan sumberdaya hutan. Mereka bertekad mempertahankan hak-hak hutan dari korporasi yang akan mengeksploitasi hutan. semangat protes terus di kobarkan.
Dari dua toko gerakan penyelamatan lingkungan tersebut, mengingatkan kita kepada seorang perempuan berumur 70-an tahun. seorang Pejuang lingkungan yang menantang kehadiran pertambangan karena di anggap merusak lingkungan bahkan sumber daya air, pangan, hutan serta merusak ekostem yang ada di daerahnya. Ia sampai hari ini masih terus eksis menyuarakan keadilan ekologi di desa sagea-kiya. Sehat selalu mama Ama. Semoga jou Allah ta’ala menganugerahi badan yang sehat dan umur yang panjang.
Mama Maryama
Ibu rumah tangga; pejuang lingkungan di desa sagea-kiya
Pesan leluhur yang di teruskan oleh mama Ama pada generasi hari ini “Gae re gele neste rfaftote bo tjaga re tpalihara pnuw re boten enje fafie” Artinya, “leluhur pernah berpesan bahwa kita harus menjaga dan pelihara kampung ini dengan baik-baik”.
Boki moruru yang menurut cerita, sebagai satu tempat perjumpaan dan bersemayamnya cinta kasih Mon takawai dan putri Sarimadago. Untuk melindungi tempat bersejarah itu, maka kita harus hidup selaras berdampingan dengan keindahan alam sagea-kiya yang telah di wariskan secara turun temurun, mama Ama berdiri menantang perusak lingkungan sejak tahun 2014 dan sampai saat ini, semangat perjuangan belum pernah pudar.
Di dalam aksi unjuk rasa yang melibatkan perempuan dan pelajar, mama Ama sempat meneteskan air mata saat melihat anak-anak sekolah berseragam merah putih berjalan di bawah terik panasnya matahari. “saya tara simore kalau tambang ini masuk, inga tong pe ana-ana punya masa depan.” (saya tidak bangga kalau tambang terus beroperasi, karena mengingat masa depan anak cucu) kata mama Ama sambil mengusap air mata.
Desa sagea dan kiya, masyarakatnya yang hidup berdampingan dengan alam, ini berlangsung selama ber-abad-abad. Danau yonelo dan talaga lagaelol yang merupakan sumber penghasilan, sungai boki moruru sebagai sumber air, pemandangan yang estetik, air yang jernih dan hutan yang lebat. Kini dalam bayang-bayang kehancuran, ulah dari rakusnya pemerintah dengan menjadikan tambang sebagai satu-satunya sumber penghidupan.
Jika investasi tambang ini di permasiv, menjadikan hutan yang lebat jadi gundul, maka kerusakan dan bencana ekologi akan menghampiri kita. Apakah kita tidak pernah tahu? seperti apa pulau gebe, moor nopo di halmahera timur yang di genangi lumpur, desa kawasi di pulau obi yang laut dan suber air minum di cemari, bahkan desa lelilef dan sawai yang hari ini menjadi bukti nyata rusaknya ekosistem yang makin parah dan juga tempat langganan dengan banjir yang berakibat pada pembukaan lahan secara besar-besaran oleh PT. iwip.
Jangan karena untuk kesenangan sementara, kita biarakan exavator yang menjelma sebagai predator dan datang lalu meneror, menancapkan kuku besinya pada perut bumi yang menyebabkan makin menipisnya lapisan ozon. Tidak hanya perang nuklir yang mengakibatkan jutaan orang kehilangan nyawa dan tempat tinggl, akan tetapi pertambangan, ketiadaan sumber air, pangan dan mata rantai kehidupan lainnya juga akan berakibat pada jutaan orang kehilangan nyawa dan tempat tinggal pula.
Eric weiner seorang penulis buku the geography of bills, mengatakan “ketika pohon terakhir di tebang, ketika sungai terakhir di kosngkan, ketika ikan terakhir tangkap, barulah manusia akan menyadari bahwa dia tidak dapat memakan uang”. Dalam buku memandang arti kebahagiaan itu, Eric memandang bahagia tidak harus mewah, cukup dengan melakukan sesuatu yang sederhana tapi memilliki makna dan arti yang besar.
Bahagia tak harus mengorbankan alam, cukup kita hidup selaras dengannya, maka keadilan ekologi akan seimbang. Hal ini telah terjadi pada kehidupan warga sagea-kiya sebelumnya dan saat ini masih di lindungi oleh mereka yang merasakan tentang batinnya ekologi.
Di zaman modern serba teknologi ini, telah merubah cara pandang kita sesama manusia, cara kita memandang alam hingga lupa bagaimana cara kita menunjukkan kasih sayang. Jika saling berpelukan bukan menunjukkan satu cara yang arif, jika memeluk manusia adalah cara yang berbahaya maka marilah kita memeluk pohon sebagai tanda kecintaan kita terhadap alam.
Dalam perjuangan mama Ama, akan menginspirasikan banyak kalangan perempuan untuk menjadi mama Ama yang baru sehingga berdiri menantang penguasa dan katakan bahwa boki moruru, talaga yonelo, lagaelol, sungai dan pohon adalah ekonomi warga yang permanen. Hanya dengancara ini kita bisa mencegah lajunya devorestasi dan hancurnya keragaman hayati.
Mereka yang sedang berjuang melestarikan alam adalah bagian dari kita. Maka mari kita jadikan ini sebagai perjuangan bersama untuk bumi yang lebih lestari. Jika kebersamaan adalah jalan menuju keberhasilan, maka kelak akan di kenang sebagai gerakan yang menunjukkan kekuatan perempuan dalam konservasi dan melindungi ekologi.
“sio rela minyou tailama minyou duka la re balisa” (jika kita memandang lautan yang teduh di atas keteduhan itu menyimpan berita duka maka kita pun turut berduka; syair lala)
“siksa re melarat ene tharap iso pa masolo itero” (sengsara dan menderita bukan orang lain yang merasakan tapi kita). “itero ta bot falgali tharap kngat lima nalik pa” (torang sudah yang mo baku bantu jangan harap orang lain).
#Jaga kampung #Rawat budaya
-Oleh San Merah
3 notes
·
View notes
Text
Menteri ATR/Kepala BPN Tekankan Pelayanan Publik Sesuai SOP dan Sederhana
SURABAYA | INTIJATIM.ID – Dalam mendukung swasembada pangan yang merupakan salah satu dari Asta Cita Kabinet Merah Putih, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid sebelumnya mengatakan bahwa dibutuhkan tata kelola pertanahan yang baik. Hal ini, dapat dimulai dengan pelayanan publik yang sesuai dengan SOP dan sederhana. Demikian salah satu arahan…
0 notes
Text
Soal BUMD, Pasangan Rudy-Ade Bakal Evaluasi Sayaga Wisata hingga Buat BUMD Ketahanan Pangan
RASIOO.id – Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bogor akan melakukan evaluasi terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, salah satunya Sayaga Wisata yang sudah menahun tidak memberikan kontribusi kepada keuangan daerah. Calon Bupati Bogor nomor urut 1, Rudy Susmanto menyampaikan bahwa sejak menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor, dirinya bersama Anggota Dewan lainnya telah…
0 notes
Text
Kelalaian Negara Mengurusi Keamanan Pangan Rakyatnya
Akhir-akhir ini, sejumlah daerah di Indonesia mengalami Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLB KP). Penyebabnya adalah makanan impor dari Cina, latiao. Beberapa wilayah yang melaporkan KLB ini ialah Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menyatakan bahwa setelah menerima laporan tentang keracunan pangan, mereka segera bekerja sama dengan pihak terkait di setiap wilayah untuk mengambil sampel makanan dan melakukan pengujian laboratorium. Hasilnya, BPOM menemukan kontaminasi bakteri Bacillus cereus pada produk pangan Latiao. Untuk melindungi kesehatan publik, BPOM menghentikan sementara semua produk Latiao dari penjualan. BPOM juga akan menarik 73 produk yang terdaftar hingga benar-benar dipastikan aman untuk dijual.
Kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh produk Latiao yang memicu kejadian luar biasa ini mengingatkan kita pada kasus serupa. Kita diingatkan kembali oleh kejadian pada tahun 2022 saat obat sirop yang mengandung zat kimia melebihi ambang batas aman telah menyebabkan gagal ginjal akut pada ratusan anak. Zat kimia tersebut yakni etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). EG dan DEG merupakan zat kimia berbahaya dengan ambang batas aman 0,1 miligram/mililiter, termasuk propilen glikol (PG), yang terdapat pada pelarut tambahan obat sirop.
Sampai Februari 2023, 326 kasus gagal ginjal akut terjadi di 27 provinsi di Indonesia, dengan 204 anak meninggal dan sisanya sembuh. Baresskrim Polri melakukan penyelidikan untuk mendalami pihak yang terkait dengan kejadian tersebut. PT Afi Farma Pharmaceutical Industry, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Yarindo Farmatama adalah beberapa perusahaan yang diselidiki terkait dengan kasus tersebut. Tiga perusahaan itu juga memiliki puluhan obat sirop yang ditarik keluar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pada saat itu, pemerintah, terdiri dari Kemenkes, Kemendag, dan BPOM, saling lempar tanggung jawab atas kasus gagal ginjal akut yang membunuh ratusan anak. Kemenkes menyatakan bahwa BPOM adalah lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan bahan obat-obatan, bukan kementeriannya. Selain itu, Kemenkes menegaskan bahwa masalah yang berkaitan dengan dugaan penipuan dalam pasokan bahan baku obat bukan tanggung jawab Kemenkes.
Ketua BPOM saat itu, Penny K. Lukito, menyatakan bahwa BPOM tidak bertanggung jawab atas penggunaan senyawa kimia EG dan DEG, yang ternyata digunakan oleh beberapa bisnis farmasi untuk membuat pelarut obat sirop. Lukito menyatakan bahwa penggunaan bahan oplosan ini di luar pengawasan BPOM dan merupakan perbuatan ilegal. BPOM hanya ditugaskan untuk mengawasi dan memeriksa bahan baku dalam kategori pharmaceutical grade atau khusus farmasi untuk pelarut obat sirup. Dalam hal impor dan peredaran EG dan DEG, BPOM tidak melakukan pengawasan. Ini karena zat kimia tersebut sebenarnya digunakan dalam industri di luar farmasi.
Dalam hal impor senyawa propilen glikol (PG) dan polietilen glikol (PEG), Kementerian Perdagangan (Kemendag) tidak mengatur pembatasan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa karena PG dan PEG tidak diatur oleh regulasi impor, mereka diimpor tanpa melalui Kemendag. Meskipun hasil akhirnya empat perusahaan farmasi telah ditetapkan sebagai tersangka, namun kasus ini harusnya memberikan tamparan keras pada lembaga negara terkait seperti BPOM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Lembaga yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan obat dan pangan bagi masyarakat seharusnya melakukan evaluasi dan penyelidikan menyeluruh daripada saling lempar tanggung jawab satu sama lain.
Dan saat ini, kejadian luar biasa terjadi lagi pada produk makanan Latiao. Ini bukan lagi disebut sebagai kecolongan, tetapi kelalaian negara. Negara lalai dalam memastikan setiap produk obat dan makanan yang beredar luas di masyarakat aman dan tidak berbahaya.
Sayangnya, negara tidak pernah berbenah diri. Padahal, negara harus belajar dari keteledorannya pada kasus-kasus KLB sebelumnya, karena korbannya adalah anak-anak, yakni generasi masa depan. Negara juga harus bertanggung jawab jika terjadi keracunan atau kematian akibat produk obat dan pangan yang beredar. Ini karena negara memiliki kewajiban untuk menjamin dan memastikan bahwa setiap obat dan pangan yang beredar di masyarakat adalah aman.
Namun, tanggung jawab tersebut semakin terkikis dalam sistem kapitalisme sekuler. Dalam sistem kapitalisme, negara hanya berfungsi sebagai regulator, bukan melayani rakyat. Para pejabat negara sering "cuci tangan" dan "buang badan" saat terjadi keracunan luar biasa atau kasus seperti gagal ginjal akut. Sejauh ini, hanya ada hukuman unsur tindak kriminal kepada para pelaku industri yang memproduksi dan mendistribusikannya. Tetapi, untuk pejabat terkait yang bertanggung jawab atas kelalaian dalam pengawasan dan uji kelayakan makanan, seperti BPOM atau Kemenkes, tidak diberlakukan sanksi apapun.
Dalam kasus Latiao misalnya, negara memiliki kewajiban dan wewenang untuk memantau dan mengawasi uji kelayakan dari semua aspek, termasuk bahan impor, produksi, komposisi, dan distribusi. Meskipun produksi dilakukan oleh individu atau industri swasta, negara tetap harus melakukan pengawasan untuk menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat. Jika kewajiban ini tidak dilakukan, maka hal itu disebut sebagai kelalaian dan perbuatan lepas tanggung jawab.
Padahal, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Dan dalam aturan Islam, setiap pemimpin dianggap sebagai pengurus. Yang bermakna seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas apa yang dia pimpin. Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang dipimpinnya. Penguasa yang memimpin rakyat akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Istri adalah pemimpin terhadap rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka. Dan seorang budak juga merupakan pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian akan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari No. 6605).
Penguasa adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas semua orang yang dia pimpin. Jika dia menemukan bahwa pejabat di bawahnya tidak melakukan pekerjaan mereka dengan baik, penguasa harus bersikap tegas dan memberikan sanksi kepada mereka. Negara, dalam hal ini penguasa, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat aman. Dengan menggunakan mekanisme yang dicontohkan oleh sistem Islam, negara akan menetapkan kebijakan keamanan pangan sebagai berikut:
Pertama, menetapkan regulasi untuk industri makanan dan minuman agar sesuai dengan ketentuan halal dan tayib (aman). Artinya, produk pangan yang beredar tidak mengandung bahan berbahaya dan tidak menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, dsb.
Kedua, melakukan pengawasan dengan peran al-hisbah, lembaga negara yang mengawasi dan mengontrol industri makanan harus mencegah kecurangan, penipuan, pengurangan takaran dan timbangan, serta menjamin keamanan obat dan bahan pangan yang beredar.
Ketiga, memberikan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat luas tentang standar pangan dalam Islam, yaitu halal, tayib, dan aman. Edukasi dilakukan melalui berbagai media, lembaga layanan kesehatan, dan tayangan edukatif yang menarik.
Keempat, mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan dan individu yang melanggar peraturan peredaran obat dan makanan yang sesuai dengan standar halal, tayib, dan aman.
Dengan berbagai kebijakan tersebut, negara telah melakukan tindakan preventif/pencegahan sebagai cara untuk memastikan bahwa obat dan makanan yang aman, halal, dan tayib terpenuhi bagi masyarakat.
0 notes
Text
Harga Komoditas Pangan Makin Melonjak, BPS: Bawang Merah Penyebab Inflasi Tertinggi
LAMSEL, Kalianda – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga komoditas pangan di Indonesia terus mengalami kenaikan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kemendagri dan Provinsi serta Kabupaten/Kota se-Indonesia. Rakor…
0 notes
Text
Kepala BNPB: Indonesia Sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB: Indonesia Sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Pendahuluan
Indonesia, yang terletak di wilayah cincin api Pasifik, memang dikenal dengan kerentanannya terhadap bencana alam. Keberadaan gunung berapi aktif, gempa bumi, serta kondisi geografis yang rentan terhadap banjir dan tanah longsor membuat negara ini menjadi salah satu wilayah dengan risiko bencana tinggi. Namun, belakangan ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan bahwa Indonesia tengah menghadapi kondisi yang lebih buruk, yaitu fenomena anomali bencana alam. Fenomena ini mengacu pada meningkatnya frekuensi dan intensitas bencana yang terjadi, serta dampaknya yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Menurut Kepala BNPB, Letnan Jenderal Suharyanto, negara ini tengah berada dalam situasi yang lebih rentan dari biasanya. Kondisi cuaca yang semakin ekstrem, ditambah dengan perubahan iklim global, turut memperburuk situasi dan membuat prediksi bencana menjadi semakin sulit. Dengan meningkatnya intensitas bencana yang tidak terduga, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk lebih siap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang datang secara lebih mendalam dan merata di seluruh Indonesia.
1. Anomali Bencana Alam: Apa yang Terjadi?
Anomali bencana alam adalah kondisi ketika frekuensi, intensitas, atau dampak bencana alam yang terjadi tidak sesuai dengan pola yang biasanya terjadi di suatu wilayah. Kepala BNPB mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini tengah menghadapi pola bencana yang tidak dapat diprediksi dengan mudah, serta lebih banyak terjadi dibandingkan dengan dekade sebelumnya.
Menurut Suharyanto, sejumlah faktor penyebab anomali ini antara lain adalah perubahan iklim, aktivitas vulkanik yang tidak terduga, serta pengelolaan alam dan lingkungan yang kurang optimal. Perubahan iklim global yang menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut, perubahan pola hujan, dan cuaca ekstrem lainnya semakin memperburuk risiko bencana alam di Indonesia. Cuaca ekstrim ini, seperti hujan deras yang terjadi secara tiba-tiba dan dengan intensitas yang lebih tinggi, berisiko memicu banjir bandang dan longsor.
Selain itu, aktivitas vulkanik yang meningkat juga menjadi salah satu indikator anomali bencana alam. Gunung-gunung berapi aktif di Indonesia seperti Gunung Merapi, Gunung Sinabung, dan Gunung Anak Krakatau sering menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang intens, yang dapat menyebabkan letusan mendadak dan merusak daerah sekitarnya. Belum lagi gempa bumi yang kerap terjadi dengan magnitudo yang lebih besar, seperti yang terjadi di Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Bali.
2. Dampak Anomali Bencana Alam bagi Masyarakat Indonesia
Fenomena anomali bencana alam ini tidak hanya berisiko mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga memberikan dampak ekonomi, sosial, dan psikologis yang cukup besar bagi masyarakat. Kerugian material yang ditimbulkan oleh bencana alam semakin meningkat, terutama karena banyak rumah, infrastruktur, dan fasilitas publik yang rusak atau hancur akibat banjir, tanah longsor, atau letusan gunung berapi.
Banjir yang melanda beberapa daerah, misalnya, tidak hanya merendam rumah warga tetapi juga merusak tanaman pangan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat. Di daerah lain, tanah longsor mengganggu akses jalan dan transportasi, sementara masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana harus mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Bencana alam yang terjadi dalam kurun waktu yang lebih singkat, namun dengan dampak yang lebih besar, menyebabkan masyarakat kesulitan untuk pulih dengan cepat.
Sektor ekonomi juga sangat terpukul, terutama bagi usaha kecil dan menengah yang bergantung pada kestabilan lingkungan. Petani dan nelayan yang mengandalkan alam sebagai sumber penghidupan mereka harus menghadapi kerugian yang tidak sedikit. Sementara itu, pemerintah juga harus mengalokasikan anggaran yang besar untuk penanggulangan bencana dan rehabilitasi daerah yang terkena dampak.
Selain dampak fisik dan ekonomi, bencana alam juga menimbulkan trauma psikologis bagi para korban. Banyak dari mereka yang harus kehilangan keluarga, teman, dan harta benda dalam waktu yang singkat. Situasi ini memerlukan perhatian khusus, tidak hanya dalam bentuk bantuan materiil, tetapi juga dalam dukungan psikologis untuk membantu mereka pulih dari trauma akibat bencana.
3. Respons Pemerintah Terhadap Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB, Suharyanto, menegaskan bahwa respons pemerintah terhadap anomali bencana alam ini harus lebih cepat dan terkoordinasi dengan baik. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat bekerja sama dalam upaya mitigasi, penanggulangan, dan rehabilitasi bencana. Penyusunan sistem peringatan dini, penguatan infrastruktur bencana, serta peningkatan kapasitas masyarakat menjadi fokus utama yang harus diperhatikan.
0 notes
Text
Bansos Pangan Beras Berlanjut Hingga Desember 2024
JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan, bantuan sosial pangan berupa beras (Bansos Beras) akan berlanjut. Hal ini setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) merestui kebijakan bansos beras itu dilanjutkan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. “Alhamdulillah, hari ini Bapak Presiden Jokowi telah memberikan persetujuan keberlanjutan…
View On WordPress
0 notes
Text
TERLARIS, (0896.1282.1257) Pabrik Bubuk Minuman GAFI
#Pabrik Bubuk Minuman KLIK https://wa.me/6289612821257#Kedai Bubuk Minuman Solok#Serbuk Minuman Terdekat Salatiga#Serbuk Minuman Pemutih Badan Kotabumi#Bubuk Minuman Booster Kediri#Jual Bubuk Minuman Cappucino Cincau Gianyar#Produk Gafi diformulasikan oleh pakar Drinking Powder yang memiliki kandungan dari bahan kualitas terbaik dan halal serta aman dikonsumsi a#Kami dari..#GOLDEN AROMA FOOD INDONESIA memiliki lebih dari 150 rasa Bumbu Tabur & non msg#Cabe Bubuk Aneka Level#Minuman Bubuk Premium Kekinian#Aneka Bubuk Rempah#Bubuk Es Krim & Yogurt Ice Cream#serta aneka bahan makanan lainnya. Dapatkan PENAWARAN MENARIK dan SENSASI RASA yang kami tawarkan dan dapatkan keuntungan terbaik dari Kami#Kami juga bisa menerima pesanan khusus dengan rasa khusus sesuai keinginan customer#hubungi kami DAN BISA MINTA KATALOG / SAMPLE. Bahan kami aman pangan#mutu terjamin#aman#halal#dan kemasan kuat.#WELCOME Distributor | Agen | Reseller | Dropshipper#Barang Selalu Ready Stock#Golden Aroma Food Indonesia#Bandung#Pemesanan & Konsultasi#Hubungi :#WA : 0898-2088-808#WA : 0896-1282-1257#Website:#https://www.gafiseasoningfactory.com/
0 notes
Text
Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Bahas Stok Pangan Jelang Akhir Tahun
LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, di Ruang Command Center Lt.II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (4/11/2024). Di dalam rakor, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa Komoditas…
0 notes
Text
Menyusul Kasus Keracunan di 7 Wilayah, BPOM Amankan 76.420 Snack Asal China Latiao
JAKARTA, Cinews.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengamankan sebanyak 76.420 latiao serta memusnahkan 49 karena kedaluwarsa atau tidak ada izin edar, menyusul kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP) di tujuh wilayah. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pihaknya telah mengecek 341 sarana, yang terdiri dari 214 ritel atau toko, 27 distributor, 100 kantin dan warung di area…
0 notes
Text
Balai POM di Kediri temukan latiao asal China Latiao dijual bebas
Kami ketemu ada delapan produk dan semuanya kami minta pengembalian ke distributor, karena ada perintah pengembalian
Kediri (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM) di Kediri, Jawa Timur, menemukan latiao, jajanan asal China, masih terjual bebas di sejumlah toko jajanan di Kota Kediri, sehingga meminta agar produk itu ditarik dari rak dagangan.
Pejabat Pengawas Farmasi Makanan Ahli Muda Balai POM di Kediri Tito Veriyanto mengatakan ia dengan tim meninjau sejumlah toko di Kota dan Kabupaten Kediri, dan mendapati adanya toko menjual produk impor latiao tersebut.
"Kami ketemu ada delapan produk dan semuanya kami minta pengembalian ke distributor, karena ada perintah pengembalian," katanya setelah sidak di sejumlah toko jajanan di Kediri, Senin.
Ia mengatakan jajanan itu dijual di toko jajanan yang ada Jalan Pattimura di Kota Kediri. Sedangkan untuk distributor jajanan di Kabupaten Kediri, petugas tidak menemukan.
Baca juga: BPOM setop sementara produk latiao asal China, respon kasus keracunan
Tito menambahkan BPOM telah menjelaskan empat jajanan asal China yang ditarik itu antara lain Luvmi Hot Spicy Latiao, C&J Candy Joy Latiao, KK Boy Latiao, dan Lianggui Latiao. Untuk di Kediri, kata dia, ditemukan yang C&J Candy Joy Latiao.
Pihaknya juga sudah memberikan imbauan ke para pedagang untuk menahan produk tersebut. Untuk produk tidak disita petugas, sebab ada imbauan agar produk ditarik. Jika dilakukan penyitaan, produk tidak bisa dikembalikan.
"Imbauannya untuk ditahan, produk tidak dijual sampai hasil pemeriksaan dan pengujian final dilakukan. Dari toko sudah dapat imbauan untuk melakukan penarikan," katanya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menarik 73 produk jajanan Latiao, camilan viral asal China. Jajanan tersebut disebut berkaitan dengan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan di sedikitnya tujuh daerah. Kebanyakan korban mengeluh gejala mual, muntah, hingga memerlukan perawatan lebih lanjut setelah makan jajanan tersebut.
Baca juga: BPOM amankan 76.420 latiao asal China dari 33 toko, cegah keracunan
BPOM juga telah melakukan pemeriksaan pada produk dan ditemukan bakteri yakni Bacelius Cerius yang bisa menimbulkan toksin. Bakteri tersebut sering menjadi penyebab keracunan makanan, namun juga dapat menyebabkan infeksi di luar saluran pencernaan.
Bakteri itu diketahui dapat bertahan di berbagai kondisi lingkungan dan memproduksi zat berbahaya yang disebut faktor virulensi, termasuk enterotoksin dan toksin emetik (cereulide) yang dapat menyebabkan muntah serta berbagai enzim yang merusak jaringan tubuh.
BPOM RI masih terus melanjutkan uji sampel dan saat ini baru ada empat merek yang teridentifikasi positif cemaran.
0 notes
Text
BRIN olah sampah plastik jadi bahan bakar untuk alsintan
Organisasi Riset Energi dan Manufaktur Badan Riset dan Inovasi Nasional (OREM BRIN) dan Pemerintah Kota Semarang mengembangkan bahan bakar minyak (BBM) bernama Petasol untuk alat mesin pertanian (alsintan) yang dihasilkan dari sampah plastik. (ANTARA/HO-Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Hasil riset daur ulang ini perlu kita manfaatkan agar kesejahteraan petani dapat meningkat
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM) dan Pemerintah Kota Semarang mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) untuk alat mesin pertanian (alsintan) yang dinamai Petasol. Petasol merupakan BBM asal plastik PE yang digunakan sebagai alternatif pengolahan sampah polimer liquid untuk mesin diesel alsintan, di antaranya mesin perontok gabah atau power threser. Peneliti Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Tri Martini Patria menjelaskan inovasi yang memanfaatkan teknologi Pirolisis Muktikondensor ini dikembangkan untuk memberikan solusi energi murah bagi petani, meningkatkan efisiensi, sekaligus mengurangi limbah plastik. “Hasil riset daur ulang ini perlu kita manfaatkan agar kesejahteraan petani dapat meningkat, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir,” kata Tri dalam keterangannya di Jakarta pada Selasa. Menurutnya, teknologi Fast Pyrolysis (Faspol) yang digunakan dalam proses tersebut efektif memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar dan dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan alat mesin pertanian. Baca juga: KLHK minta produsen bantu tangani potensi peningkatan sampah plastik Selain limbah plastik, pemanfaatan limbah biomassa menjadi briket charcoal juga merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi mandiri dan ramah lingkungan. Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN Nugroho Adi Sasongko menjelaskan briket yang dihasilkan dari biomassa limbah pertanian dapat menjadi solusi alternatif bagi kebutuhan energi rumah tangga, menggantikan bahan bakar fosil yang lebih mahal dan tidak ramah lingkungan. “Dengan pendekatan terintegrasi, proses dari hulu hingga hilir pangan dapat sepenuhnya memanfaatkan energi alternatif ini,” kata Nugroho. Ia menuturkan selain mendukung keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui produksi dan distribusi briket turut memperkuat ekonomi masyarakat. Baca juga: Pemkab Malinau libatkan pemuda kelola sampah plastik teknik ecobrick Baca juga: BRIN kembangkan teknologi pengolahan sampah plastik jadi bahan bakar
Pewarta: Farhan Arda Nugraha Editor: Indra Gultom Copyright © ANTARA 2024
0 notes